TIMES
Waktu. Bukan sembarang aku menimang waktu untuk
menyatukannya agar tak ada lagi kesalahan. Antara satu, dua, tiga, atau bahkan
empat bukan main-main aku memilih satu diantara keempatnya. Dengan alasan,
dengan ketentuan, dengan pemikiran, dengan apapun yang aku punya. Kuingat lagi
ketika seorang sahabat paling baikku mendatangi dan memelukku lagi.
“Akhirnya, Fe. Akhirnya, semangatku itu kembali lagi. Aku
tak tahu ini mimpi ataukah hanya khayalanku saja?” kau mengatakannya dengan
wajah berbinar.
“Coba katakan, apa yang terjadi, Me?” aku memintamu
menceritakannya, aku semakin penasaran dengan ceritamu yang sering berubah
namun tetap konsisten pada intinya.
“Kau adalah tempat untukku meletakkan, menuliskan, dan
mengembangkan ceritaku, Fe. Kau yang paling tahu tentang cerita-ceritaku. Kau
ingat aku pernah bercerita sesuatu tentangnya? Tentang dia yang sudah 3 tahun
lamanya meruang di jantung dan nadiku? Dia yang pernah kuceritakan tak pernah
mengerti mengenai apa-apa yang kutelaah dengan sebab pasti? Dia yang merupkan
semangat dan sukses cerminanku? Kau ingat itu, Fe?” kau begitu antusias.
“Ya, Me. Sangat ingat, kenapa?”
“Aku tak tahu apakah ini benar-benar nyataku atau tidak.
Dia........... dia benar-benar memberanikan dirinya untuk mengajakku pergi
meski sekedar untuk berjalan-jalan atau makan malam besok. Setahuku, dia tak
pernah berani untuk mengajak seeorang atau beberapa wanita pergi. Tapi entahlah
jika itu hanya sekedar pikirku, atau bahkan dia sudah pernah melakukannya pada
orang yang lainnya dan aku yang kesekian kali. Entah aku tak peduli. Yang
kutahu hari ini aku bahagia, Fe.”
“Aku mengerti, Me. Aku juga senang jika kau senang. Tetaplah
dia jadi semangatmu selalu, ya. Di hebat, pintar. Sangat bisa untuk menjadi
semangat jika kau mulai merasa malas. Aku mendoakanmu, Me.”
Aku mendoakan sahabatku tak main-main, sama seperti aku
memilih waktu. Tak pernah main-main. Menurutku, Me sahabatku adalah segalanya.
Cerminan diriku. Bahagianya adalah bahagia yang kujadikan milikku entah mulai
kapan dan akan kuletakkan untuk seterusnya. Bahagianya untukku sangat berharga,
sama berharganya seperti waktu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar