Bagaimana mestinya...Membuatmu jatuh hati kepadakuTlah kutulis kan sejuta puisiMeyakinkanmu membalas cintaku
Haruskah ku mati karena muTerkubur dalam kesedihan sepanjang waktuHaruskah kurelakan hidupkuHanya demi cinta yg mungkin bisa membunuh kuHentikan denyut nadi jantung kuTanpa kautau betapa suci hatikuUntuk memiliki mu
Adakah keikhasanDalam palung jiwamu mengetukkuAjarkan mu bahasa perasaanHingga hatimu tak lagi membeku
Haruskah ku mati karena muTerkubur dalam kesedihan sepanjang waktuHaruskah kurelakan hidupkuHanya demi cinta yg mungkin bisa membunuh kuHentikan denyut nadi jantung kuTanpa kau tau betapa suci hatikuUntuk memiliki mu
Tiadakah ruang di hatimu untukkuYang mungkin bisa ‘tuk kusinggahiHanya sekedar penyejuk disaat ku layuKu tlah menantimu hingga akhir masa
Untukmu, pemuja alam.Apakah lirik itu cerita hidupmu yang belum kau selesaikan?jadi siapakah kau didalamnya?kudengar, kau ceritakanku tentang sebuah kisah.bolehkah jika kau membagi ceritamu disini? dilembar ini?baiklah.............
***"Kurasa, aku mengaguminya, Fe." Ucapmu sumringah."Oh ya? aku setuju. kau dan dia sama baiknya. lebih bagus jika kalian bersatu." tanggapku.Lalu, kau diam. menunduk sembari memainkan jemarimu terkadang disela tatapan mataku yang terus tertuju padamu. Aku benar-benar tak mengerti apa yang kau pikirkan, tapi aku tau kau sedang memikirkan dia yang kau cipta dan kau reka namun nyata dalam hidup."Me? Kenapa?" Tanyaku memberanikan diri.Kau tetap diam, menunduk tanpa menatapku seperti biasa. kuambil tanganmu agar menjadi satu dalam genggamanku. kau meyakinkanku bahwa kau tak apa dengan senyummu yang kurasa pahit kala itu."Aku benar-benar ingin jujur padamu, Fe." Sahutmu pelan."Ya, silahkan, Me."Kau diam kembali. aku tahu kau sedang mengatur nafas atau menyiapkan kata yang kutahu akan kau lahirkan dari rahim bibirmu itu."Rasaku lebih dari kagum, Fe. sangat lebih. aku mencintainya. melebihi apapun. melebihi siapapun kecuali Tuhan dan kedua orangtua serta keluargaku." Kau masih saja sempat bercanda disuasana serius seperti ini."Aku mengerti, lalu?" tanyaku "lagi""Aku takut, jika rasa ini hanya aku saja yang merasakan. Entah memang dia yang memberiku sebuah harapan ataukah aku yang terlalu berharap banyak padanya, Fe.""Boleh aku tahu, Me? sejak kapan kau simpan rasa indahmu itu?""Sangat lama, Fe. sudah 3 tahun. dia tak pernah tahu. karena aku selalu menutupinya dengan mengatakan bahwa aku menyukai sosok yang lain. aku menyesal katakan itu, Fe. dia juga pernah memergokiku memasang display picture dengan salah satu teman lelakiku. aku takut dia tak akan lagi tertarik padaku. perasaan ini terlalu dalam, Fe." Ucapmu dengan anak sungai dipipimu. aku berusaha menenangkanmu."Silahkan lagi ceritakan, Me. agar kau tenang." Aku memintamu."Dia selalu baik, Fe. membantuku kapanpun. dia juga mau menjadi teman malamku saat aku bosan. dia mau berbagi ceritanya dan mau mendengar semua cerita-ceritaku. meski terkadang, aku mencipta kisah yang sesungguhnya hanya minim menjadi maksimal. ini semua agar dia tertarik dan selalu ingin tahu tentang kelanjutan cerita yang kukisahkan, Fe." kau diam, mengambil nafas sejenak."Bagaimana menurutmu? Seseorang yang kau suka bahkan lebih sangat care dan perhatian padamu? Fe, dulu. awal aku dekat dengannya, dia sangat perhatian. apapun dia lakukan. perhatiannya nyata, Fe. Setiap pagi dan malam dia tak pernah absen mengirimiku ucapan indah untuk menyemangatiku dan mengantar tidurku. saat aku sakit-pun dia menjadi yang paling khawatir meski hanya dia utarakan melalui pesan singkat, karena saat itu dia memang sedang sibuk sekali. tapi aku bahagia, Fe. rasanya aku ingin sakit terus saja, agar dia selalu ada untuk memberikan semuanya untukku." Lanjutmu."Me. sedalam itukah perasaanmu padanya?" tanyaku."Lebih, Fe. 3 tahun kusimpan rasa ini tanpa sepengetahuannya dan tanpa sepengetahuan teman-temanku kecuali kamu, Fe. Coba pikirkan, jika kau menjadi seorang lelaki, apakah kau mau jika dipaksa menghubungiku disaat kumeminta kau memberitahuku dimana posisimu atau kapan kau akan kembali? atau apakah kau mau menceritakan suatu hal kepadaku panjang dan lebar? lalu apa kau pikir disaat aku ingin mengakhiri percakapan kita tetapi kau masih sempatkan untuk memberitahu kabarmu disaat kau sedang sangat sibuk "sekali" Fe? Kau tahu? saat aku ceritakan ini, ada sesak yang mendalam, Fe. ketakutan itu datang lagi. aku kembali takut jika dia benar-benar tidak berpihak akan rasaku ini. semua akan sia-sia, Fe. aku takut." Kau berlari kedalam pelukanku.Aku ingat setelah itu kau maju ke atas panggung, dan menyanyikan lagu "Haruskah Ku Mati" dari Ada Band saat acara ulangtahun teman kita saat itu, Me. ada dia disana, dan aku berharap lagu yang kau nyanyikan bisa menyadarkannya bahwa kau menunggunya. kau sempat berkata padaku, kau akan lakukan apa saja agar hatimu tak sakit lagi. kukatakan "aku mengerti" meski sebenarnya aku tak sepenuhnya mengerti, Me.kau adalah sahabat terbaikku, Me. aku akan ikut merasakan sakit jika kau rasakan itu. sampai saat ini aku selalu berdoa dan berharap, semoga dia, cintamu itu. benar-benar yang terbaik untukmu, dia sungguh-sungguh akan perhatiannya yang dulu meski berbeda saat ini. aku yakin dia juga mencintaimu, Me.
Untuk Seorang sahabat yang menyimpan cerita terpendamnya;)))))))))
Tidak ada komentar:
Posting Komentar