Senin, 21 November 2016

Terimakasih kedatanganmu, Sayang.


Ini hari aku ingin terus tidur. Bermimpikan kamu atau memimpikan hal yang sebenarnya sudah terjadi. Aku tak mau buka mata. Aku suka berimajinasi tentangmu. Imajinasiku liar. Liar terhadap orang-orang yang liar. Kau liar dipikiranku. Memohon tak mau pergi bahkan tinggal.

Sayang, kejujuranmu malam itu membuat cemas. Aku senang tapi tak seharusnya. Kelakuanmu memancing inginku yang lebih tapi tak akan mungkin. bukankah dari dulu sudah kukatakan bahwa tak ada harapan untuk melakukan hal yang tak semestinya?
Aku tidak menyesal, sayang. Aku juga bahagia. Boleh kutahu sejak kapan? Dan aku akan jelaskan sejak kapan ada rasa yang bertahun-tahun terjaga ini dimulai. Akan kuceritakan secara detail jika kau mau.

Cinta, aku senang sekali kau sibuk, tak seperti kebanyakan orang yang hanya berleha-leha dirumah. Tak mau terlepas dari gadget ataupun bangun dari tempat tidur mereka. Kau istimewa karena fikiranku atau karena kau memang benar istimewa?

Sayang, kau tak sadar kan? Jemariku sudah terbiasa lagi untuk mencipta kata dengan tiupan roh. Coba lihat satu atau dua bulan lalu. Menggerakkan tangan saja tak mampu. Sahabat lelakiku juga tak dapat menggantimu untuk menuntun jemariku menulis kata. Tapi, bisakah kau bantu aku? Agar jangan tentangmu terus yang kutuliskan, tetapi tentang mereka. Pun dunia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar