Apakah kita punya banyak waktu untuk saling mengenal? Ternyata bertahun-tahun pun tak cukup membuatku mengenal kamu. Kukira aku tahu banyak hal. Ya benar. Aku punya banyak hal yang kutahu tentang kamu. Sifatnya umum. Dan aku gagal jadi detektif calon FBI.
Bukan lagi waktu untuk dekat dan saling tahu. rasanya aku lelah memulai lagi cerita baru yang tak banyak orang tahu. melewati tahap saling kenal lalu menjadi akrab dan mencipta cerita baru lagi. Rasanya aku tak punya waktu untuk itu. Terlebih untukmu yang katanya mencintaiku tapi tak tahu apa-apa tentangku.
Benar saja. Rupanya aku tak butuh sosok yang benar-benar baru meski kenal cukup lama. Bersama dengan dua lelaki ini saja sudah membuatku merasa aman, dihargai, dilindungi, dan dicintai. Aku hanya perlu mereka untuk tetap tinggal dan aku akan bahagia.
Ternyata aku tak benar butuh kamu untuk sungguhan datang seperti mimpiku kemarin-kemarin. Segala rasa yang kau berikan bahkan telah kudapatkan dari keduanya—dua lelaki yang kumaksud tadi. Pahitnya, kau hanya memberi satu rasa, tidak lebih dan kurang dari “bahagia”. Tapi maaf, rasa itu telah dipenuhi dua lelakiku.
Kau... akh! Aku baru sadar. Selama ini bukan cinta yang kukira bermukim didiri. Sekadar rasa suka atau kagum yang berlebihan tapi tak pernah jadi cinta. Kau bertanya apakah aku yakin mengatakannya. Aku sedikit ragu. Tapi kuharap, Ya!