Jumat, 27 Maret 2015

Jika Ini Adalah Aku

Ini aku dengan segala kelemahanku
Ini aku dengan kelebihanku
mana orang mau tahu tentangku terutama kelebihanku.
kekuranganku saja yang mereka ingat
tanpa sadar setiap orang memiliki passion yang berbeda
kau setuju?
disini kurangku, disana lebihmu
disini lebihku, disana kurangmu
kau katakan aku iri? tidak. aku tidak iri
aku hanya lelah mendengar orang-orang yang tak tahu dimana kemampuanku sok tahu saja
ini bukan permainan, kan?
aku bebas memilih dimana kemampuanku? dimana bidang yang harus aku geluti?
jangan paksa aku, dong.
memang tidak memaksa, tetapi seperti tuntutan.
memang bukan tuntutan, tapi perkataanmu itu yang membuatku enough, bosan
apalagi harus menyogok pemerintah untuk jadi seorang PNS
dengan alasan "kau tak akan dapat kerja jika tak ada channel atau tak punya banyak uang"
aku tak mau jadi PNS, tak akan mengubah Indonesia
seperti kata wakil presiden kita Jusuf kalla
"Kalau anak muda zaman sekarang hanya mau dan bercita-cita menjadi PNS, maka Indonesia tidak akan mengalami perubahan."
aku tak mau.
aku memang belum bisa menghasilkan apa-apa, tapi akan aku pelajari dan cari tahu
kelak aku akan mendapatkan sebuah penelitian
tapi jika itu jalanku, akan aku jalani dengan cara yang baik dan murni
tidak menyogok dan tak perlu titipan
kau tahu bagaimana hukumnya? haram.
lebih baik aku tak usah kerja dari pada harus mengorbankan akhiratku
mencoba sebuah usaha dari nol.
meskipun banyak orang bilang ini omong kosong
aku memang tak tahu menahu soal dunia kerja
tetapi setidaknya aku ingin pegang teguh pada prinsip gilaku
aku ingin bekerja karena kemampuanku
dibidang yang ingin aku peluk dan kugenggam

percayalah, aku tak perlu sekolah terlalu tinggi
cukup setelah lulus sarjana aku akan bekerja dan menjadi pengusaha
setelah menikah aku akan berhenti bekerja dan meneruskan usahaku
aku ingin dirumah menemani anak-anakku, menyambut anak pulang sekolah dan suamiku pulang dari kantor
memasakkan makanan kesukaan mereka
tanpa harus ketinggalan zaman
alangkah bahagianya
kebahagiaan di akhirat lebih bermakna ketimbang mengejar nilai pelajaran yang tak pasti
aku tak perlu sukses-sukses amat di dunia hanya karena nilai antah berantah pemberian bapak ibu guru
tapi aku mau sukses di akhirat bersama keluarga kecilku kelak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar