Rabu, 11 Juni 2014

BATAS SADARKU


BATAS SADARKU.
            Darimana aku harus memulai?
            Perasaan ini tak pernah dapat tersalurkan dengan baik. Bagaimana bisa? Jika tak ada yang mengerti. Diriku sendiri saja bahkan tidak sama sekali mengerti. Saat kau sudah merasa lelah dengan semuanya? Dengan kepura-puraan tegar yang kau miliki? Ketika batas sadarmu sudah mendekati gila?
            Sepertinya itu aku. Saat malam-mala kau menangis tanpa ada yang mendengar. Berbicara sendiri mengadu pada Tuhan?
            Saat kau lelah dengan apa yang kau cipta sendiri?
            Aku begitu.
            Disaat orang lain hanya bisa berkata SABAR. Apa-apaan? Bisakah kalian sabar jika ada dalam posisiku? Bulshiit jika bisa.
            Jika dapat kusebutkan satu persatu tanpa memperhatikan siapa saja mereka sebenarnya dalam diriku? Dan apa saja peran mereka dalam hidupku? Mungkin sudah ku tuliskan besar-besar.
            Aku ini siapa? Aku butuh apa? inginku apa? Mauku apa? Maumu apa?
            Apa gunaku? Untuk apa aku ada?
            Hah?
            Untuk apa?
            Sial. Kau diam saja tak menjawab.
            Ketika orang yang sangat kau percaya hanya dapat berkata “sabar”?
            Apa-apaan?
            Gila. Sabar macam apalagi?
Aku memang pernah memiliki salah. Jangan maafkan. Tak usah maafkan. Tak penting. Aku tak pernah penting. Satu kali? Dua kali? Bahkan NOL BESAR kalipun tak pernah.
            Saat tiba-tiba tissue-mu habis untuk mengusap anak sungai dipipimu?
            Tengah malam!
            Kau masih terjaga, meski seharusnya jam 3 pagi besok ada rutinitas yang musti kau jalankan dan berbagai kegiatan disekolahmu serta ulangan-ulangan yang kau tak dapat kisi-kisinya karena hanya tersebar digrup kelasmu dan kau tidak tergabung karena tak memilikinya.
            Sialan!!!
            Kasus macam apalagi ini?
            Memang tak ada yang harus disalahkan. Dan bahkan tak ada yang mau disalahkan.
            Lebih sialan lagi.
            Biar saja aku gila. Biar saja batas sadarku hilang.
Biar saja. biar puas sekalian.
            Biar tak ada lagi harapan dalam hatiku agar kalian atau siapapun mengerti mengenai diriku.
            Ingat!
            Tak usah ceritakan apapun jika sama sekali tak mengerti bagaimana soal hatiku.
Ingat!
Tak usah bahas apapun jika tak tahu apa-apa mengenai diri yang kau jatuhkan ini.
Dan aku akan menjadi seorang yang terlahir baru......
Dengan batas sadar yang tidak sempurna.
Dengan batas sadar yang sudah mendekati gila.
Dengan pikiran yang tak semestinya.
Tapi, sebuah hati yang masih berfungsi dengan baik.
Mencintai seseorang yang mungkin akan membuatku semakin lebih tidak waras.
Biarlah......... aku gila saja.

3 komentar: